Pemerintah Perlu Antisipasi Demo Penolakan Kenaikan BBM
Wakil Ketua DPR RI/Korinbang Pramono Anung Wibowo mengingatkan, untuk mengantisipasi maraknya demo yang menentang kenaikan harga BBM menjadi tugas pemerintah. “Yang jelas saya minta pemerintah segera mengambil langkah-langkah antisipasi menangani penolakan kenaikan harga BBM ini sebab telah berdampak pada kegiatan pasar modal,” ujarnya kepada pers usai menerima Delegasi Petisi 28 dan ormas lain yang menolak kenaikan harga BBM, di Gedung Nusantara III DPR RI, Rabu (13/6).
Menurut Pramono, kondisi pasar modal kita hari ini mengalami penurunan yang signifikan. Bahkan hari ini anjlok menjadi 4.500 dari 5`200 dan kondisi ini cukup mengkhawatirkan ketika dolar sudah menembus angka 10 ribu. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan sesi I tercatat melemah 59,27 poin atau 1,3 persen menjadi 4.550,68. “Kalau tidak ditangani secara baik oleh Menteri Keuangan yang baru maka cukup merisaukan, terutama dunia investasi,” tandasnya.
Sebelumnya, Wenry Anshory Putra dari Dewan Mahasiswa yang menyampaikan tuntutan penolakan kenaikan harga BBM kepada Pimpinan DPR menjelaskan bahwa Dewan Mahasiswa Indonesia pada 14-15 Juni 2013 akan melakukan pertemuan konsolidasi nasional akbar tentang penolakan kenaikan harga BBM di Universitas Pajajaran Bandung.
Wenry juga menolak segala upaya intimidasi yang dilakukan Polda Jabar terhadap rencana konsolidasi tersebut apalagi sudah digemborkan bahwa pertemuan mahasiswa akan mengganggu stabiltas negara.
“Padahal pertemuan itu murni dari perwakilan 25 kota mahasiswa yang hari ini terus melakukan gerakan intensif penolakan kenaikan harga BBM,” tegasnya.
Ditambahkannya, tidak ada hal yag logis untuk tidak melakukanperlawanan terhadap kenaikan harga BBM. Inipun mejadi kritikan kepada DPR, jangan sampai rapat paripurna DPR tentang kenaikan harga BBM tahun lalu yang terjadi deal-deal politik terulang lagi.
Bahkan lanjut Wenry, tanggal 17 Juni 2013 mendatang, seluruh mahasiswa di Unpad Jatinangor. Pimpinan Dewan Mahasiswa (Dema) Indonesia ini menyerukan kepada seluruh mahasiswa untuk melakukan aksi pembakaran bendera parpol dan foto-foto ketua umum parpol pendukung kenaikan harga BBM baik Partai Demokrat, Golkar, PPP, PAN dan PKB.
Ia menegaskan, tindakan yang akan dilakukannya sebagai cermin perlawanan karena baik eksekutif maupun legislative sudah tidak mampu lagi mendengar jeritan rakyat di bawah. Dengan cara dialog sudah dilakukan, seperti hari ini dialog tetapi faktanya tidak didengar.
“Mohon suara kami disampaikan di parlemen, warning kepada parpol, jangan salahkan kami kalau perlawanan atas kenaikan harga BBM di daerah akan lebih gencar kepada symbol-simbol parpol pendukung kenaikan harga BBM,” ungkap Wenry Anshory menegaskan. (mp)/foto:iwan armanias/parle.